Pneumonia : Pengertian, Penyebab, Faktor dan Pengobatan

Foto Page Detail

dr. Povi Pada Indarta, Sp. P (K) Onk., FISR
Charitas Hospital Palembang

Pneumonia adalah peradangan paru akut yang terjadi pada parenkim paru distal dari bronkiolus terminalis yang mencakup bronkiolus respiratorius, dan alveoli, sertamenimbulkan konsolidasi jaringan paru dan gangguan pertukaran gas setempat. Pneumonia dapat menyerang siapa aja, seperti anak-anak, remaja, dewasa muda dan lanjut usia, namun lebih banyak pada balita dan lanjut usia. Peradangan akut akan menyebabkan konsolidasi pada bagian lobus paru dan masuknya eksudat, sel inflamasi, dan fibrin kedalam rongga alveoli.

Diklasifikasikan menjadi Community Acquired Pneumonia (CAP) atau pneumonia komunitas, Hospital Acquired Pneumonia (HAP) dan Ventilator Associated Pneumonia (VAP). CAP adalah suatu peradangan pada paru yang didapat dari masyarakat sedangkan HAP adalah pneumonia yang di dapat di rumah sakit atau pneumonia yang tidak berada dalam masa inkubasi saat masuk RS dan terjadi ≥48 jam sesudah masuk RS, sedangkan pneumonia ventilator yaitu terjadi setelah 48 jam penggunaan ventilator mekanik. Kasus Pneumonia yang paling sering terjadi ialah CAP.

Klasifikasi pneumonia

  1. Berdasar klinis

  • Pneumoni komuniti

  • Pneumoni nosocomial

  • Ventilator Asociated Pneumonia

  • Pada immunocompromised

  1. Berdasar Predileksi Infeksi

  • Pneumoni lobaris

  • Bronkopneumonia

  • Pneumonia interstisial

  1. Berdasar Kuman Penyebab

  • Pneumonia tipikal

  • Pnemonia Atipikal

  • Pneumonia Virus

  • Pneumonia Jamur

Tabel 2.1 Penyebab pneumonia komunitas menurut ATS/IDSA 2019

 

Diagnosis pasti pneumonia komuniti ditegakkan jika pada foto toraks terdapat infiltrat/ air bronchogram ditambah dengan beberapa gejala di bawah ini:

  • Batuk

  • Perubahan karakteristik dahak/ purulen,

  • Suhu tubuh ≥ 38oC (aksilla) / riwayat demam

  • Nyeri dada

  • Sesak

  • .Pemeriksaan fisik ditemukan tanda konsolidasi, suara napas bronkialdan ronkhi

  • Leukosit ≥ 10.000 atau < 4.500.

Tabel 2.2 Sistem skor pada pneumonia komunitas berdasarkan PORT

 

Pneumonia Patient Outcome Reseacrh Team membagi kelompok CAP menjadi lima kelas berdasarkan risiko mortalitas yang dimiliki pasien, I-III merupakan pasien dengan mortalitas rendah, kelas IV merupakan pasien dengan mortalitas sedang dan V merupakan pasien dengan mortalitas tinggi. PneumoniaPatient Outcome Reseacrh Team juga digunakan untuk menentukan pasien akan diterapi dengan rawat jalan atau rawat inap. Seperti yang tertera pada tabel 2.3.

 

Tabel 2.3 Derajat risiko dan rekomendasi perawatan menurut PORT

 

Pengobatan

  • Pemberian antibiotik definitif harus diawali dengan pemberian antibiotik empirik dan terapi supportif untuk menjaga kondisi pasien

  •  Tindakan supportif :

    • Terapi oksigen untuk mempertahankan PaO2 > 8 kPa (SaO2 > 92%)

    • Resusitasi cairan intravena untuk mempertahankan stabilitas hemodinamik

    • Bantuan ventilasi : ventilasi non invasif & ventilasi mekanis

    • Antipiretik analgesik

    • Mukolitik / ekspektoran untuk mengurangi dahak

Komplikasi

  • Bakteremia (sepsis)

  • Abses paru

  • Efusi pleura

 

Referensi :

  1. Perhimpunan Dokter Paru Indonesia. Pneumonia Komunitas : Pedoman Diagnosis & Penatalaksaan di Indonesia. Eds II. Kosasih A, Sutanto YS, Susanto AD. Pneumonia Komuniti (Pedoman diagnosisdan penatalaksanaan). Jakarta: PDPI; 2021.

  2. Regunath H, Oba Y. Community-Acquired Pneumonia. [Updated 2022 Nov 15]. In: StatPearls [Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2023 Jan-. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK430749

  3. Wexner Medical Center. Community-Aqquired Pneumonia: Pneumonia Severy Index. http//internalmedicine/osu.edu/pulmonary/cap/10675/cfm

  4. Superti, S. V, Augusti, G. and Zavascki, A. P. Risk factors for and mortality of extended-spectrum-beta-lactamaseproducing Klebsiella pneumoniae and Escherichia coli nosocomial bloodstream infections. Rev Inst Med Trop. Sao Paulo. 2009; 51(4):211-6

  5. Dahlan Z. 2009. Pneumonia, dalam Sudoyo AW, dkk (editor). Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Edisi V. Jakarta: Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit Dalam Universitas Indonesia

  6. Jeremy, P.T. At Glance Sistem Repiratory Edisi II. 2007. Jakarta : Erlangga Medical Series.

  7. Allen JN. 2004. Eusinophilic Lung Disease, dalam James CD, dkk (editor). Baum's Textbook of Pulmonary Diseases. Philadephia: Lippincott W & W.

  8. Djojodibroto, R.D. Respirologi : Respiratory Medicine. 2013. Jakarta :EGC

  9. Wunderink RG, Watever GW. 2014. Community-acquired pneumonia. N Engl J Med.2014;370:543-51

  10. Perhimpunan Dokter Paru Indonesia. Hospital Acquired Pneumoni (HAP) dan Ventilator Acquared Pneumoni (VAP) Pedoman Diagnosis & Penatalaksanaan di Indonesia. Eds II. Jakarta: FKUI; 2018.

  11. Gamache J. Bacterial Pneumonia. Medscape. 2020. Available from: https://emedicine.medscape.com/article/300157-overview

  12. Regunath H, Oba Y. Community-Acquired Pneumonia. [Updated 2022 Nov 15]. In: StatPearls [Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2023 Jan-. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK430749


Kembali
Charitas Mobile Care